Kamis, 05 September 2013

BUANG SEGALA AKAR PAHIT

Bacaan Alkitab:Ibrani 12:12-15

"Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang."  (Ibrani 12:15)

Apakah Saudara dapat bersukacita ketika hati Saudara dipenuhi oleh kepahitan?  Tentu tidak!  Kepahitan hanya akan merusak suasana hati kita;  sukacita sirna dan beban hidup serasa makin berat.  Namun Tuhan Yesus berkata,  "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."  (Matius 11:28).  Bila saat ini kita sedang berbeban berat biarlah kita tidak menanggungnya sendiri tetapi kita serahkan kepada Tuhan, karena bagi Dia tidak ada yang mustahil. Kalau kita membiarkan diri hanyut dalam permasalahan yang ada, lalu kepahitan menguasai hati kita, apakah kita bisa menjadi kesaksian bagi orang-orang yang berada di sekitar kita?

Perlakuan yang tidak baik, tindakan semena-mena, merendahkan, memfitnah, menyakiti, melontarkan kata-kata kotor dan sebagainya seringkali menyebabkan seseorang mengalami kepahitan.  Tidak adanya pengampunan atau karena adanya iri hati dalam diri kita juga menyebabkan kita makin terbelenggu oleh kepahitan. 

Kalau kita mampu menyikapi setiap masalah dengan benar kita tidak akan masuk dalam kepahitan.  Orang yang hidup dalam kepahitan mustahil dapat berdoa.  Kepahitan juga semakin membuat orang menjadi tawanan dosa.  Kepahitan itu identik dengan ikatan kejahatan, karena jika kita biarkan kita akan menjadi tawanan  dosa. Kejahatan, kebencian dan dendam hanya akan menjadi penghalang berkat Tuhan dicurahkan. 

Sampai saat ini masih banyak orang Kristen yang sulit sekali mengampuni orang lain, hatinya masih dipenuhi oleh rasa sakit hati, kepahitan, dendam.  Bukankah hal ini menunjukkan bahwa kita belum bertobat dengan sungguh?  Petobat sejati pasti menghasilkan buah-buah sesuai dengan pertobatannya  (baca  Mat 3:8).  Adapun buah-buah itu adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri  (baca  Galatia 5:22-23).  Mengampuni bukan berarti kalah, justru merupakan jalan menuju kemenangan untuk meraih berkat-berkat Tuhan.  Jadi  "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!"  (Roma 12:21). 
Maka, percayalah bahwa orang benar tidak akan ditinggalkan oleh Tuhan,  sebab Ia  "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;"  (Mazmur37:23).

Kepahitan adalah senjata yang digunakan Iblis untuk menghancurkan kehidupan kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar