"Yesus
berkata kepadanya: 'Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai
sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepala-Nya.' "Matius 18:20
Bila
berbicara tentang upah dan berkat, setiap anak Tuhan pasti akan merespon
dengan semangat dan antusias yang tinggi. Namun bila ada pertanyaan
siapa yang mau menderita untuk Kristus,
jawabnya pasti pikir-pikir dulu, kalau bisa lari dan menghindar saja
dari penderitaan. namun inilah syarat utama untuk mengikut Yesus!
Harga
untuk menjadi muridNya mengacu kepada harga yang harus kita bayar untuk
melayani Tuhan. Seringkali hari-hari kita dipenuhi keluh kesah, sungut
dan ketidakpuasan mengikut Tuhan. Menghadapi masalah atau ujian sedikit
saja kita langsung ogah-ogahan dan beribadah asal saja, padahal upah
melayani Tuhan jauh melebihi harganya yang kita bayar."...penderitaan
zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan
dinyatakan kepada kita."(Roma 8:18). Dia memberkati kita dengan
kebenaran, damai sejahtera, sukacita, kemenangan dan kehidupan kekal.
Namun jalan terbaik memiliki hidup yang diberkati adalah dengan
melakukan apa yang Yesus katakan, berapa pun harganya, karena Dia datang
untuk memberi kita hidup yang berkelimpahan (baca Yohanes 10:10).
Sayang, banyak di antara kita belum memiliki penyerahan hidup secara
total kepada Tuhan. Kita hanya mengingini berkatNya saja tetapi tidak
mau membayar harga karena kita lebih mencintai dunia ini dan tidak mau
melepaskannya. Tuhan tidak ingin kita sekedar pengikutNya saja atau
sekedar menjadi pendengar firman.
Bila
kita memutuskan menjadi muridNya, kita juga harus memiliki komitmen
untuk mentaati perintah-perintah Yesus setiap hari."Jika kamu tetapi
dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu"(Yohanes 8:31).
Sesungguhnya melakukan perintah Tuhan bukanlah suatu beban yang
berat."Sebab Kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan."(Matius
11:30). Namun banyak orang menolak kuk itu, bahkan kehadiran Tuhan Yesus
pun tidak diinginkannya.
Jika
meninggalkan Tuhan demi mempertahankan sesuatu, kita akan kehilangan
segala sesuatunya; keputusan ada pada kita. Maukah kita kehilangan
segalanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar